Strategi pembelajaran pada dasarnya adalah suatu
siasat yang digunakan guru untuk mengantarkan materi kepada peserta didik
dengan tujuan materi yang akan disampaikan akan mudah diterima, dipahami dan akan
terus melekat pada peserta didik. Untuk mewujudkanya, maka proses belajar
mengajar hendaknya lebih mengajak siswa terlibat secara aktif dalam
pembelajaran.
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
melalui interaksi antara individu dan lingkunganya ( Oemar Hamalik, 1991 : 4 ).
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai
edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan
peserta didik ( Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002 : 1 ).
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli
mengenai belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku dalam kegiatan yang bernilai edukatif, antara guru
dengan peserta didik.
Agar kegiatan belajar mengajar lebih optimal serta dapat
melibatkan siswa berperan aktif didalamnya maka seorang guru perlu menggunakan
strategi yang tepat dalam setiap proses pembelajaran.
Banyak pendapat para ahli yang mendefinisikan strategi
belajar mengajar dengan berbagai istilah dan pengertian yang berbeda seperti
pendapat T Rakajoni, yang dikutip oleh Sunhaji (2009 : 3) Strategi belajar
mengajar sebagai pola umum pembuatan guru-murid di dalam perwujudan kegiatan
belajar mengajajar.
Joyce dan Weill mengatakan bahwa strategi belajar
mengajar sebagai model-model mengajar.
Strategi Pembelajaran diartikan sebagai pola-pola umum
kegiatan guru-anak didik dalam perwujudan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang telah digariskan. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002 : 5)
Strategi belajar-mengajar adalah pola umum pembuatan
guru-murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pengertian Strategi
dalam hal ini menunjuk pada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan
guru-murid dalam peristiwa belajar mengajar ( JJ Hasibuan dan Moedjiono, 1993 :
3).
Dari pengertian beberapa ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang menggunakan
teknik atau cara dalam interaksinya dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1.
Jenis-jenis
Strategi Pembelajaran.
Menurut
Rowntree dalam Sanjaya (2006), jenis strategi pembelajaran ada tiga kelompok
besar, pertama Expocitory Discovery
Leaning (Strategi Penyampaian Penemuan), yang kedua Group-Individual Learning ( Strategi Pembelajaran
Individual-Kelompok) dan stretegi Pembelajaran Aktif.
1.
Strategi
Pembelajaran Expositori (SPE)
Strategi
Pembelajaran Expositori menurut Sanjaya, merupakan stretegi pembelajaran yang
menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari guru kepada siswa
dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi secara optimal.
Langkah-langkah
penggunaan Strategi Pembelajaran Expositori yaitu Persiapan, penyajian,
menghubungkan, menyimpulkan atau menggenaralisasikan dan penerapan.
2.
Strategi
Pembelajaran Inkuuiri ( SPI )
Strategi
pembelajaran ini menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari masalah yang dipertanyakan.
Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut :
a)
Orientasi
; yaitu suatu rangsangan guru terhadap siswa untuk berfikir memecahkan suatu
masalah.
b)
Mengajukan
hipotesis.
c)
Mengumpulkan
data.
d)
Menguji
hipotesis dan
e)
Kesimpulan.
3.
Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)
Strategi
ini adalah rangkaian aktivitas [embelajaran yang menekankan pada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Langkah-langkah
penerapanya sebagai berikut :
a)
Merumuskan
masalah
b)
Menganalisis
masalah
c)
Merumuskan
hipotesis
d)
Mengumpulkan
data
e)
Pengujian
hipotesis
f)
Merumuskan
rekomendasi pemecahan masalah.
4.
Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB)
Strategi
ini adalah model pembelajaran yang bertumpu pada proses perbaikan dan
peningkatan kemampuan berfikir siswa.
Langkah-langkah
penerapanya sebagai berikut :
a)
Orientasi
(mengkondisikan situasi). Dalam hal ini yang dilakukan oleh guru adalah
menjelaskan pada siswa tentang tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran yang
harus dilakukan oleh siswa.
b)
Peacakan
; yaitu penjajagan kemampuan dasar siswa
c)
Konfrontasi
; penyajian masalah yang harus diselesaikkan oleh siswa sesuai kemampuan dan
pengalaman siswa.
d)
Inkuiri
; berfikir untuk menyelesaikan masalah
e)
Akomodasi
atau penetapan hasil belajar ; tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui
proses penyimpulan
f)
Transfer
; tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan.
5.
Strategi
Pembelajaran kooperatif (SPK)
Startegi
ini adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam
kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Langkah-lanhkah
penerapanya sebagai berikut :
a)
Penjelasan
materi
b)
Belajar
dalam kelompok
c)
Penilaian
dan
d)
Pengakuan
tim.
6.
Strategi
Pembelajaran Kontektual (CTL)
Stertegi
Pembelajaran Kontektual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari
dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk
dapat menerapkan dalam kehidupan mereka.
Secara
garis besar langkah-langkah strategi ini yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
(Umi Zulfa, 2009 : 84)
Adapun
macam-macam strategi pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini, dkk ( 2008 )
adalah sebagai berikut :
a.
Critical Incident (pengalaman Penting)
Strategi
ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran. Tujuanya adalah untuk
melibatkan peserta didik sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.
Langkah-langkah
:
1)
Sampaikan
topik atau materi
2)
Beri
kesempatan bebrapa menit pada peserta didik untuk mengingat-ingat pengalaman
mereka yang berkaitan dengan topik atau materi.
3)
Tanyakan
pengalaman yang menurut mereka tidak terlupakan.
4)
Sampaikan
materi dengan mengaitkan pengalaman peserta didik dengan materi yang akan
disampaikan.
(
Hisyam zaini dkk, 2008 : 2 )
b.
Active Knowladge Sharing ( Saling Tukar Pengetahuan )
Strategi
ini dapat digunakan untuk melihat kemampuan peserta didik, disamping untuk
membentuk kerja sama tim.
Langkah-langkah
aplikatif :
1)
Buatlah
pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
2)
Minta
peserta didik untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
3)
Minta
peserta didik untuk berkeliling mencari teman yang dapat membantu menjawab
pertanyaan yang tidak diketahui dan diragukanya.
4)
Minta
peserta didik untuk kembali ke tempat duduk kemudian periksa jawaban mereka.
Jawablah pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh peserta didik. ( Hisyam Zaini
dkk, 2008 : 23 )
c.
True or False ( Benar atau Salah ).
Strategi
ini merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mangajak peserta didik aktif
dalam materi segera. Strategi ini menumbuhkan kerja sama tim, berbagi
pengetahuan dan belajar secara bertanggung jawab.
Langkah-langkah
aplikatif :
1)
Buatlah
list pernyataan yang berkaitan dengan
materi, separonya benar dan separonya salah. Tulislah masing masing pertanyaan
pada selembar kertas yang berbeda, pastikan bahwa pernyataan dibuat sesuai
dengan jumlah peserta didik yang ada.
2)
Beri
setiap peserta didik satu kertas kemudian mereka diminta untuk mengidentifikasi
mana yang benar dan mana yang salah.
3)
Jika
proses ini selesai, bacalah masing-masing pertanyaan dan mintalah jawaban dari
pernyataan tersebut benar atau salah.
4)
Beri
masukan untuk setiap jawaban, sampaikan cara kerja peserta didik adalah bekerja
bersama dalam tugas.
5)
Tekankan
bahwa kerja sama yang sportif akan sangat membantu kelaskarena ini adalah
metode belajar aktif. ( Hisyam Zaini dkk, 2008 : 25 )
d.
Guided Not taking ( Catatan Terbimbing ).
Strategi
ini dapat membantu peserta didik membuat catatan-catatan ketika guru
menyampaikan pelajaran.
Langkah-langkah
aplikatif :
1)
Beri
peserta didik paduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari materi
pelajaran yang akan disampaikan dengan metode ceramah.
2)
Kosongkan
sebagian poin-poin yang penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam
catatan tersebut.
3)
Bagikan
bahan ajar yang dibuat guru , jelaskan bahwa bacaan tersebut sengaja dibuat
kosong agar peserta didik dapat berkonsentrasi mendengarkan pelajaran yang akan
disampaikan.
4)
Setelah
selesai menyampaikan materi , mintalah peserta didik membacakan
catatan-catatanya.
5)
Berikan
klarifikasi ( Hisyam zaini dkk, 2008 : 34 ).
e.
Card Sort ( Sortir Kartu ).
Strategi
ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan
konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview
informasi.
Langkah-langkah
aplikatif :
1)
Setiap
peserta didik diberi potongan kertas yang berisi informasi tentang materi yang
mencakup satu atau lebih kategori.
2)
Mintalah
perserta didik untuk berkeliling dalam kelas untuk menemukan kategori yang
sama.
3)
Peserta
didik dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing
dalam kelas.
4)
Seiring
dengan pressentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting
terkait mata pelajaran. ( Hisyam Zaini dkk, 2008 : 51 )
f.
The Power of Two ( kekuatan Dua Kepala ).
Aktifitas
pembelajaran ini digunakan untuk mendorong pembelajaran cooperatif dan
memperkuat arti penting manfaat sinergi dua orang. Strategi ini mempunyai
prinsip bahwa berfikir berdua jauh lebih baik dari pada berpikir sendiri.
Langkah-langkah
aplikatif :
1)
Ajukan
satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan atau pemikiran.
2)
Peserta
didik diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual.
3)
Setelah
semua peserta didik menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah mereka
untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban dan saling membahasnya.
4)
Mintalah
pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban untuk setiap pertanyaan, sekaligus
memperbaiki jawaban individual mereka.
5)
Ketika
semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan jawaban setiap
pasangagn dalam kelas. ( Hisyam Zaini dkk, 2008 : 53).
g.
Everyone is s teacher here ( Semua Bisa ja#di Guru )
Strategi
ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menjadi guru bagi
kawan-kawanya.
Langkah-langkah
aplikatif :
1)
Bagikan
secarik kertas/indeks kepada seluruh
peserta didik, mintalah mereka untuk menulis pertanyaan yang berkaitan tentang
materi.
2)
Kumpulkan
kertas, kemudian acak kertas tersebut dan bagikan pada pseserta didik. Pastikan
bahwa tidak ada peseerta didik yang mendapat pertanyaan yang ditulisnya
sendiri.
3)
Mintalah
peserrta didik secara sukarela untuk membacakan pertanyaan dan menjawabnya.
4)
Setelah
jawaban diberikan mintalah peserrta didik yang lain untuk menambahkan.
5)
Lanjutkan
denggan sukarelawan berikutnya ( Hisyam zaini dkk, 2008 : 60 ).
h.
Index Card Match ( mencari Pasangan ).
Strategi
ini digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya.
Langkah-langkah
aplikatif :
1)
Buatlah
potongan-potongan kertas sejumlah peserta didik yang ada dalam kelas.
2)
Bagi
jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
3)
Tulis
pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya pada setengah bagian
kertas yang telah disiapkan. Setiap kerrtas berisi satu pertanyaan.
4)
Pada
separo kertas yang lain tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dibuat.
5)
Kocoklah
semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
6)
Beri
setiap peserta didik satu kerrtas. Jelaskan bahwa ini adalah aktifitas yang
dilakukan berpasangan, separo peseta didik akan mendapat soal dan separo
peserta didik akan mendapat jawaban
7)
Minta
peserta didik untuk menemukan pasangan mereka, peserta didik yang sudah
menemukan pasanganya minta untuk duduk berdekatan.
8)
Setelah
semua peserta didik menemukan pasanganya, minta mereka untuk membacakan soal
dan jawabanya.
9)
Akhiri
proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan ( Hasyim Zaini dkk, 2008 :
69 ).
i.
Crossword Puzzle ( teka-Teki Silang )
Teka
teki dapat digunakan menjadi strategi pembelajaran yang baik dan menyenagkan
tanpa mengurangi esensi belajar yang sedang berlangsung.
Langkah-langkah
aplikatif :
1)
Tulis
kata-kata kunci yang berkaitan dengan matei yang telah diajarkan.
2)
Buatlah
kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah dipilih (seperti dalam
teka teki silang ) hitamkan bagian yang tidak diperlukan.
3)
Buatlah
pertanyaan-pertanyaan yang jawabanya adalah kata-kata yang telah dibuat.
4)
Bagikan
teka-teki kepada peserta didik.
5)
Batasi
waktu mengerjakan.
6)
Beri
hadiah pada individu/kelompok yang dapat mengarjakan dengan cepat dan benar (
Hasyim zaini dkk, 2008 : 71 ).
j.
Practice Rehearsal Pairs ( Praktek Berpasangan ).
Strategi
sederhana yang adapat digunakan untuk mempraktekan suatu keterampilan atau
prosedur dengan teman belajar. Tujuanya adalah untuk meyakinkan masing-masing
pasangan dapat melakukan keteampilan dengan benar.
Langkah-langkah
aplikatif :
1)
Pilih
satu keterampilan yang akan dipelajari oleh peserta didik.
2)
Bentuklah
pasangan-pasangan, dalam setiap pasangan buat dua peran yaitu a. penjelas atau
pendemontrasi , b. penggerak.
3)
Penjelas
menjelaskan sedangkan penggerak mempraktikan
4)
Pasangan
bertukar peran.
5)
Proses
diteruskan sampai semua keterampilan dapat dikuasai.( Hasyim Zaini dkk, 2008 :
81 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar